EMAIL PILIHAN MINGGU INI....
"Ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya untuk shopping bersamanya kerana dia menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi membeli belah bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami pergi juga ke pusat membeli belah tersebut. Kami mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas riak2 kecewa di wajah ibu. Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu baju kurung yang cantik . Dan kerana ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah mencuba untuk mengenakannya.
Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya. Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya. Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari ingatan .. Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya.
Kemudian pada malam harinya saya pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur kerana Allah telah membuat saya dapat melihat dengan sejelasnya, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu... " .. begitulah cerita di dalam email itu..
JIKA KAMU MENCINTAI IBU MU KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI IBUNYA".
Nota Miss Mirror : Tiba-tiba tersingkap nostalgia 30 tahun dahulu, ketika aku masih di tadika/darjah 1, bagaimana ibu bangun di pagi hari menyiapkan sarapan pagi, menyediakan sebaldi air panas untuk kami mandi, menyikatkan rambut dan menyimpulnya kemas, dibawakannya bekal apa yang termampu. Setiap kali hujan turun dan ketika itu tengahari, ibu akan datang menjemputku di sekolah dengan berjalan kaki dengan membawa payung, menunggu di bawah pokok getah, walau petir kilat sabung menyabung dan menjemputku dengan senyuman penuh kasih sayang. Oh... aku ingin menjadi ibu terbaik untuk anak-anakku sebagaimana ibu.. agar Ain, Qistina dan Shashal juga dapat merasai keindahan tangan ibu yang aku rasai.... insyaAllah.
ya, dikala aku menerima kiriman email ini dari seseorang, terasa kerdilnya tangan ku ini...ku mengimbau kembali segala jasa tangan yg mengendongku semasa kecil, mendodoi ku, menyuap ku dan segala apa yg telah dilakukan oleh tangan yg mampu mengegar/mengoncang dunia..
ReplyDeletesemuanya dilakukan dengan setulus ikhlas dan penuh dengan kasih sayang
hari ini ku cuba untuk membalas atas apa yg tangan perkasa itu lakukan dengan tanganku sendiri....
aduh....sungguh jauh perbezaannya....tak terhitung jaraknya....
ya Allah...ampunilah diriku ini...ku tak terdaya (namun aku akan melakukan sedaya upaya ku) untuk melakukan sepertimana ibubapaku melayanku dari mula aku mengenali dunia hingga sekarang dan pastinya hingga akhir hayat ibubapaku...
Ya betul tu Anonymous, beruntunglah Anonymous masih ada kedua2nya di dunia ini. Sekurang-kurangnya bila terbaca artikel-artikel seumpama ini dan rasa terinsaf, peluang itu masih ada untuk menutupi segala kekurangan atau kesilapan yang pernah dilakukan.
ReplyDeleteBagaimanapun, bagi mereka yang sudah kehilangan bonda atau ayahanda tercinta, sedekahkanlah Al-fatehah untuk mereka. Mudah2an si pemilik tangan keramat itu bersemadi dengan aman di sana.
Sebagai ibu atau bapa kepada si kecil, kita buatlah yang terbaik utk mereka sebagaimana kita pernah dilayani dgn penuh kasih sayang selama ini. Mudah2an tangan2 kita juga menjadi tangan yg sgt bernilai melebihi segala jenis tangan, beg tangan, sapu tangan dan sarung tangan pelbagai jenama.
~~ Letakkan dunia itu hanya di TANGAN, bukan di hati kerana dunia ini hanyalah pinjaman ~~~